Senin, 23 Mei 2011

hati-hati dengan keadaan saat ini

Mungkin kita tidak menyadari selama ini hari-hari kita selalu dipenuhi dengan duduk di depan pesawat teve, asyik bersenda-gurau di café atau restoran atau di mall, asyik chatting atau main game di depan monitor komputer, asyik menghadiri majelis pemenangan pemilu atau pilkada, asyik mengantre di depan loket bioskop, dan sebagainya. Semua ini memang dibuat untuk menyibukkan dan menguras energi anak cucu Adam agar lengah dari apa yang sesungguhnya tengah terjadi di sekeliling mereka. Dan saya berharap kita tidak  terpana dan belum terlambat… Sesal memang selalu belakangan.
Apa yang harus kita perbuat jika kenyataannya memang menyedihkan begitu?
Pertama, kita harus belajar dan mendalami Islam kepada guru atau ustadz yang benar. Bukan kepada guru yang menanamkan politik adudomba, bukan kepada guru yang mengajak ngebom sana-ngebom sini, bukan kepada guru yang baru saja bertemu langsung bertanya pada kita, “Sudah berapa orang yang bisa kamu rekrut?”
Belajarlah kepada guru atau ustadz yang ketika pertama kali bertemu menanyakan sudahkah kita mengerjakan sholat lima waktu,tahajud, puasa Senin-Kamis, Insya Allah, ustadz yang demikian akan menuntun kita ke jalan yang benar.
Kedua, tingkatkanlah wawasan dan ilmu pengetahuan dengan banyak-banyak membaca buku. Tinggalkanlah atau sedikitkan waktumu untuk menonton teve hiburan jelek karena semua itu hanyalah pekerjaan membuang-buang waktu.
Hadirilah kajian-kajian agama dan keilmuan lainnya yang bisa meningkatkan ilmu dan wawasan kita dan tinggalkanlah majelis-majelis partai politik karena yang ini sama sekali tidak ada gunanya sekarang.
Ketiga, buatlah jaringan sosial dengan orang-orang alim, mereka yang saling nasehat-menasehati dalam Islam, dan saling menganjurkan untuk berbuat kebaikan.
Keempat, hidupkanlah Islam dan jangan sekali-kali hidup dengan menjual Islam. Janganlah jadi pedagang umat. Allah SWT Maha Tahu apa yang tengah kita lakukan. Banyak orang ber-KTP Islam sekarang ini yang menjual ayat-ayat Allah SWT dengan harga amat murah, ditukar dengan kelezatan kehidupan dunia yang fana. Sehingga tanpa risih sedikit pun mereka tega mempermainkan perintah Allah SWT dan mengatakan sesuatu tanpa ilmu yang haq. Islam sudah ketinggalan zaman-lah, jilbab hanya sekadar persoalan secarik kain-lah, dan sebagainya.
Kelima, jangan pernah merasa takut sedikit pun jika Anda sudah melakukan ini semua dan banyak orang menganggap kita aneh, bahkan menyatakan jika kita sendirian. Teruslah berjalan di atas rel Islam yang lurus, walau mungkin itu berarti kita sendirian. Ingat, Allah SWT itu pun sendirian, dan kesendirian Allah SWT itulah kekuatan-Nya. Jalan para Nabi adalah jalan sunyi yang penuh dengan onak dan duri. Semoga Allah SWT selalu memudahkan segala urusan kita semua dan membimbing hati kita agar selalu berada dalam jalan-Nya yang lurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar